Thursday 7 May 2009

Atlet Climbing Puteri Indonesia Hampir Pecahkan Rekor Dunia

ImagePuurs, Belgia - Atlet climbing puteri Indonesia Evi Neliwati hampir memecahkan rekor dunia untuk kategori speed pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing, Belgia. Evi mengukir waktu 13,79 detik pada papan pertama.

Kejuaraan dunia yang digelar International Federation of Sports Climbing (
IFSC) itu berlangsung di Puurs, 37km dari Brussel, 28-29/9/2007, mempertandingkan kategori Speed (kecepatan) dan Lead (kerumitan).

Kejuaraan diikuti oleh 153 atlet panjat tebing dari 29 negara dan merupakan rangkaian dari seri kejuaraan dunia climbing (panjat tebing) yang sepekan lalu diselenggarakan di Asturias, Spanyol.

Dalam even dunia tersebut Evi, atlet nomor kecepatan panjat tebing putri terbaik nasional dan pemegang peringkat 18 dunia, menjadi satu-satunya wakil
Indonesia. Dia datang ke Belgia dengan semangat tinggi untuk memperbaiki prestasi sebelumnya di Spanyol, demikian siaran pers KBRI Brussel yang diterima detikcom hari ini, Senin (1/10/2007).

Untuk kategori speed, Evi (31 tahun) harus bertarung pada tebing berketinggian lebih dari 15 meter, dengan kecuraman 5o dan 11o. Menghadapi
medan tantangan baru tersebut, Evi sukses menduduki urutan ketiga pada babak kualifikasi dengan catatan waktu total 37,24 detik.

Sial
Dalam cuaca dingin 10oC dan berangin, atlet kelahiran Lubuk Lingau, Riau, itu mendapat dukungan semangat langsung dari KUAI KBRI Brussel Prianti Gagarin Djatmiko Singgih dan sejumlah warga Indonesia yang datang ke lokasi kejuaraan.

Evi sempat mempertajam prestasi menjadi 35,24 pada babak 16 besar dan mengantarkannya bertemu dengan atlet unggulan peringkat 4 dunia asal Rusia, Valentina Yurina.

Pada babak 8 besar, atlet yang berdomisili di
Surabaya itu secara mengejutkan mengukir waktu 13,79 detik untuk papan pertama speed. Sedangkan untuk papan kedua, Evi berhasil menjangkau pitch terakhir pada detik ke 14,48, sehingga total catatan waktunya 28,27!

Namun sayang, karena Evi melakukan technical fault, catatan waktu tersebut secara tragis tidak diakui
IFSC dan dia dinyatakan gugur.

Juara
Keluar sebagai juara pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing Puurs itu untuk kategori Speed putera Manuel Escobar (
Venezuela) dan untuk puteri Svetlana Tuzhylina (Ukraina). Evi yang bertarung di kategori ini menduduki urutan ke-8.

Juara kategori Lead putera: Ramon Julian Puigblanque (Spanyol), dan untuk puteri: Maja Vidmar (
Slovenia).

Dalam kesempatan terpisah, Sekjen
IFSC Reindert Lenselink mengatakan penyesalannya bahwa Evi tidak dapat berlaga pada babak selanjutnya, mengingat rekor waktu Evi tersebut merupakan yang tercepat sejak ajang tahunan Kejuaraan Dunia IFSC Puurs dilangsungkan 5 tahun lalu.

Berkat prestasi Indonesia pada ajang kejuaraan dunia tersebut, Ketua VBSF (Federasi Panjat Tebing Vlaanderen) Tuur Ceulers, mengharapkan agar Indonesia dapat aktif berpartisipasi pada ajang Kejuaraan Dunia tahun mendatang.

Sementara itu KUAI KBRI Brussel Prianti Gagarin, menimpali bahwa Evi merupakan duta
Indonesia yang telah berusaha sekuat-kuatnya untuk mengharumkan nama bangsa di forum mancanegara. "Apapun prestasi Evi di Kejuaraan Dunia ini, Indonesia akan selalu bangga," demikian Prianti..