Wednesday 20 May 2009

Gunung Baru Jari Meletus

Gunung Rinjani Meletus

3 Mei 2009 17:30 WIB | Redaksi

rinjani-vulaknerJAKARTA - Gunung Rinjani kembali menggeliat. Gunung setinggi 3.726 meter yang berada di Nusa Tenggara Barat itu meletus kemarin sore. “Letusan abu vulkaniknya mencapai (jarak) 800 meter dari puncak gunung,” ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, ketika dihubungi Tempo kemarin.

Surono menerangkan, letusan terjadi pada pukul 16.01 WITA di kaldera Rinjani yang bernama Gunung Baru Jari. Kaldera adalah kawah gunung berapi yang sangat besar dan biasanya terbentuk karena adanya ledakan atau runtuhnya bagian puncak gunung berapi.

Sejak tiga minggu yang lalu, Surono menambahkan, gunung yang terbentuk dari letusan besar pada abad ke-19 itu memang sudah masuk daftar pantauan Pusat Vulkanologi. Selama tiga pekan itu tercatat adanya perubahan temperatur dan perubahan tingkat keasaman di gunung itu.

Meski gunung telah mengalami letusan, kata Surono, pemerintah belum mengeluarkan instruksi pengungsian bagi warga sekitar. Upaya antisipasi baru ditujukan bagi masyarakat yang hendak mendaki ke puncak. “Untuk sementara, program pendakian sudah kami tutup,” ujarnya.

Surono juga meminta masyarakat mewaspadai Sungai Kokok Putih, yang berhulu di Danau Segara Anak. Jika ledakan besar terjadi, Badan Vulkanologi memperkirakan dampak letusan akan mengalir ke aliran tersebut. “Dalam keadaan normal, Danau Segara Anak kerap dijadikan tempat memancing,” ujar Surono.

Surono menjelaskan, letusan kali ini merupakan letusan yang terakhir sejak 2004. Letusan yang cukup besar terjadi pada 1994. Kala itu, kata Surono, letusan Rinjani sempat menyebabkan sebagian besar Kota Mataram tertutup abu vulkanik. “Untuk saat ini, statusnya masih waspada,” ujarnya.

Rinjani selama ini dikenal sebagai gunung yang indah dan menjadi incaran para pendaki.

Pada ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut terdapat kaldera yang membentuk Danau Segara Anak. Di tengahnya terdapat Gunung Baru Jari, yang masih aktif. Tempat ini sudah menjadi kawasan wisata karena memiliki sumber mata air panas. RIKY FERDIANTO

Sumber: Korantempo.com